
Dharmasraya, Galanggang.id — Guru Besar Kajian Manuskrip Universitas Andalas sekaligus pemerhati budaya, Pramono, tampil sebagai pembicara dalam acara yang digelar Padang TV bertajuk Refleksi HUT ke-80 RI: Bung Hatta dan Perlawanan Abadi Terhadap Korupsi, Senin (18/8/2025) malam.
Dalam diskusi tersebut, Putra asal Dharmasraya ini menanggapi pidato Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Tahunan MPR RI, Jumat (15/8/2025).
Ia menyebut pernyataan anti-korupsi dari para pejabat kerap terdengar sebagai pengulangan tanpa perubahan nyata.
“Setiap pejabat di negeri ini selalu mengatakan anti-korupsi. Itu akan terus jadi bahan pidato, bahan diskusi yang berulang-ulang hadir,” ungkapnya.
Pramono menegaskan, membicarakan Bung Hatta masih sangat relevan karena sejak awal beliau sudah memperingatkan bahaya korupsi.
“Empat tahun setelah Indonesia merdeka, Bung Hatta sudah menegaskan bahwa yang akan menggerogoti bangsa ini adalah praktik korupsi dari dalam,” jelasnya.
Ia mengingatkan, bahkan pada tahun ke-11 Indonesia merdeka, media internasional sudah mengutip pernyataan keras Bung Hatta: “Korupsi di Indonesia tak terkendali.” Bung Hatta juga memperingatkan, jika korupsi tidak dihentikan, Indonesia bisa hancur dari dalam seperti yang dialami pemerintahan di Tiongkok kala itu.
“Faktanya, 80 tahun merdeka, praktik korupsi masih masif. Tidak hanya di kalangan elit, tapi juga sampai ke level bawah. Bahkan, tingkat kecanggihannya sudah melampaui nalar,” kata Pramono.
Ia menutup dengan harapan agar peringatan Bung Hatta benar-benar jadi pelajaran penting bagi bangsa, dan komitmen Presiden hari ini terhadap pemberantasan korupsi bisa diwujudkan dengan tindakan nyata, bukan sekadar janji. (Red)