
Dharmasraya, Galanggang.id– Gelombang keresahan masyarakat Nagari Koto Padang, Kecamatan Koto Baru, terhadap dugaan pencemaran lingkungan oleh PT Dharmasraya Lestarindo (DL) memasuki babak baru.
Sejumlah warga berinisiatif mengamankan sampel limbah cair sebagai barang bukti atas dugaan kebocoran instalasi perusahaan tersebut.
Pengambilan sampel tersebut dilakukan pada Rabu (9/12/2025), sesaat setelah warga mendeteksi adanya dugaan kebocoran limbah PT Dharmasraya Lestarindo mengalir di aliran Sungai Koto Balai.
Salah satu warga setempat, F (34), mengungkapkan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi dan upaya pembuktian secara mandiri.
“Aliran limbah itu diambil sebagai sampel serta bahan bagi kita jika sewaktu-waktu diperlukan,” ujarnya, Kamis malam (11/12/2025).
F menjelaskan bahwa limbah tersebut terlihat mengalir melalui mekanisme yang sistematis, mulai dari pompa menuju parit, hingga akhirnya bermuara ke aliran sungai.
Ia menambahkan bahwa sampel limbah yang berhasil diamankan kini disimpan dengan hati-hati menggunakan botol bekas air mineral.
“Jumlah sampel limbah tersebut tidak sampai satu liter,” katanya.
Masyarakat menaruh kecurigaan besar pada pola operasional pengelolaan limbah perusahaan. Berdasarkan pengamatan warga di lapangan, aktivitas yang diduga pembuangan limbah ini seringkali dilakukan pada waktu-waktu tertentu untuk menghindari pengawasan.
“Biasanya, pihak PT Dharmasraya Lestarindo (DL) pada malam hari diduga melepaskan limbah tersebut yang berada di kolam terakhir yang mengalir ke sungai Koto Balai,” tambah F.
Selain perubahan warna air sungai, dampak yang paling dirasakan oleh penduduk sekitar adalah aroma tidak sedap yang mengganggu pernapasan.
“Baunya tidak sedap serta menyengat yang sering membuat keluhan dari masyarakat Nagari Koto Padang,” ucapnya.
Hingga kini, warga masih menyimpan dan menjaga sampel tersebut dengan ketat sembari menunggu tindak lanjut serius dari pihak berwenang. Masyarakat berharap hasil uji laboratorium nantinya dapat membuka tabir di balik menghitamnya Sungai Koto Balai.
Upaya warga ini menjadi penguat laporan sebelumnya yang telah ditanggapi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Dharmasraya.
Kepala DLH, Budi Waluyo, sebelumnya telah mengonfirmasi adanya indikasi kelalaian dan sedang dalam proses penyusunan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terkait kasus ini. (Red)